PT. KARYA ENERGI SEMESTA PRODUSEN LAMPU ENERGI TERBARUKAN MENDUKUNG PENUH PROGRAM VOKASI PEMERINTAH

Dalam rangka mendukung penuh Program Vokasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah, PT. Karya Energi Semesta (KES) mengadakan kerjasama dengan beberapa Sekolah Menengah Kejuruan, Institute hingga Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta. Diantaranya, SMKN 5 Surabaya, SMKN Klakah, SMK PGRI 2 Sidoarjo, Universitas Trunojoyo Madura, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang), PENS ITS dan beberapa institusi pendidikan lainnya.

Program Vokasi ini fokus pada pelatihan kerja sesuai jurusan yang diambil agar lebih mendalami teori dan prakteknya secara sinergi, mengenal dunia kerja yang sesungguhnya akan mereka hadapi ketika selesai masa pendidikan supaya dapat memahami kultur kerja yang baik, khususnya kedisiplinan, budaya kerja 5R, budaya kerja yang aman dan nyaman (K3). Serta lebih mengenalkan kemajuan teknologi yang dapat menambah ketrampilan dan pengetahuan peserta didik Program Vokasi ini sehingga menciptakan lulusan yang siap kerja dan mempunyai daya saing tinggi.

Ruang lingkup yang di ambil pada Program Vokasi di PT. KES diantaranya, bagian Kontrol Kualitas Produk (QC/QA), Proses Engineering Elektrikal maupun Mekanikal, Desain Produksi (Riset dan Pengembangan), Hingga Proses Assembly Produk.

Sesi pelatihan di bagi menjadi 2 bagian, yaitu Learning Class dan Shopfloor Class.

Di akhir pelatihan atau program vokasi, setiap peserta wajib membuat presentasi tentang apa yang sudah di pelajari. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap anak didik memahami secara teori maupun praktek dari apa saja yang sudah di dapat di PT. KES.

Dan berikut ini kutipan dari Kemeperin.co.id tentang Peluncuran Program Vokasi oleh Pemerintah.

Sumber:

http://www.kemenperin.go.id/artikel/17197/Pemerintah-Luncurkan-Pendidikan-Vokasi-Industri-di-Jawa-Timur

Pemerintah-Luncurkan-Pendidikan-Vokasi-Industri-di-Jawa-Timur

Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia sesuai kebutuhan dunia industri saat ini. Dengan SDM yang terampil, niscaya produktivitas industri dalam negeri akan meroket sekaligus memacu daya saing Nasional di kancah global.

“Daya saing suatu negara ditentukan juga dengan kemajuan industrinya. Kemajuan industri akan berimbas pada ketersediaan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat,” tegas Wakil Presiden Jusuf Kallapada Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri (link and match SMK dengan industri) Wilayah Provinsi Jawa Timur di Mojokerto, Selasa (28/2).

Program ini secara resmi diluncurkan oleh Wapres JK dengan didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, sertaGubernur Jawa Timur Soekarwo. Selain itu juga dihadiri Anggota Komisi VI DPR RI Khilmi serta pejabat di lingkungan Kemenperin dan pemerintah daerah.

Menurut Wapres, sedikitnya ada tiga faktor yang mendorong industri dapat maju, yakni teknologi, modal, dan skill. Ketiga faktor itu harus saling melengkapi. “Khusus faktor skill, sekolah kejuruan diharapkan menyiapkan tenaga yang andal untuk mengisi kebutuhan dunia industri saat ini. Pemerintah memberikan bekal ilmu pengetahuan dasar soal industri kepada anak didik yang kemudian akan dikembangkan oleh dunia industri,” paparnya.

JK memberikan apresiasi kepada Kementerian Perindustrian atas inisiasi program pembinaan dan pengembangan SMK yang link and match dengan industri, yang diharapkan program ini terus berkelanjutan di provinsi-provinsi lain di seluruh Indonesia. “Karena manfaat dari program ini baru dapat dirasakan jika dilaksanakan secara masif, menjangkau lebih banyak SMK, dan tentunya harus melibatkan lebih banyak perusahaan industri,” tuturnya.

Sementara itu, Menperin Airlangga menyampaikan, SDM industri saat ini sudah masuk kategori demand driven, yakni permintaan dari dunia usaha makin lama makin besar dan harus diantisipasi. Oleh karena itu, diperlukan berbagai program strategis untuk memastikan bahwa industri di Indonesia akan makin menyerap tenaga kerja lokal.

Salah satunya melalui peluncuran program vokasi iniyang sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Dalam Inpres tersebut, tugas Kemenperin, antara lain memfasilitasi program praktek kerja lapangan dan pemagangan industri.


Lainnya